Senin, 04 April 2011

konci SLank tetep axis di blantika musik indonesia

Kunci Tetap Bertahan adalah Tidak Pernah Merasa di Puncak Karier.


SLANK (Markuat/BI)
FEBRUARI 1997, tabloid ini pernah menulis artikel tentang Slank dengan judul sensasional, “Slank Pecah: Akhir Dari Legenda Gang Potlot?” Dalam tulisan itu, Bimbim menyatakan Slank yang didirikan pada 1983 ini menyisakan personel Kaka dan Bimbim, sementara personel lain pada saat itu Pay, Indra, dan Bongky tidak bersama Slank lagi. Setelah 14 tahun berlalu, nyatanya Slank tetap eksis. Padahal selama kurun waktu itu banyak band lahir dan boleh jadi dari sekian yang lahir, malah banyak yang bubar.
Nama Slank masih meramaikan layar televisi buktinya nyaris secara stripping pada 26 Februari lalu, Slank, sekarang dengan personel Bimbim (drum), Kaka (vokal), Abdee (gitar), Ridho (gitar) dan Ivanka (bas), tampil di acara Gebyar BCA (Indosiar) sebagai band pembuka sekaligus penutup bersama penampil lain yang usianya jauh di bawah. Keesokan harinya, secara mengesankan Slank tampil di acara Indonesia Mencari Bakat (Trans TV). Kini usia Slank 28 tahun dan telah mencetak 18 album.
Telah mencetak banyak prestasi di antaranya membuat album live dan sempat main film, semangat personelnya tetap menyala-nyala. Tak ada kejenuhan, penampilan tetap prima, dalam konser kecil maupun besar.
Slank selalu mendapat sambutan meriah dari para Slankers -- sebutan fans Slank. Menjaga gairah itu, bukan tanpa kendala, Slank pernah dihantam narkoba, yang nyaris membuat band ini bubar. Begitu Slank menyatakan telah berpisah dengan obat terlarang itu, tidak serta-merta masyarakat percaya Kaka dan Bimbim telah “bersih”.
“Kami sudah bersih dari obat-obatan tapi banyak juga  yang tidak percaya. Kami  tetap senyum menghadapi itu, kami terus berkarya dan berkarya,” ungkap Bimbim.
Itu juga menjadi perjuangan tersendiri. “Kalau ditanya resepnya apa bertahan hingga kini, yang pasti kami semua  tidak pernah merasa nomor satu. Kami anggap band kami tidak pernah di puncak. Kami mempunyai mimpi bersama. Kami  selalu merawat impian itu dan terus menciptakan mimpi-mimpi baru,” ungkap Bimbim yang bernama asli Bimo Setiawan Almachzumi.
Ada resep lagi yang bisa dibilang lebih rumit daripada resep pertama. Kunci utama kelanggengan sebuah band adalah kompak. Kompak mudah dikatakan, tapi sulit mewujudkannya. Bimbim sebagai pemimpin band ini punya jurus jitu.
“Kami menerapkan keadilan di dalam grup. Sama rata, sama rasa. Kami membagi rata honor yang kami terima, kami saling mendukung,” tutur Bimbim.
Selain resep-resep yang dipaparkan di atas, yang pasti karya-karya Slank diterima masyarakat. Nyaris 80 persen lagu-lagu Slank yang diedarkan, populer di masyarakat. Lagu-lagu lama “Suit Suit Hehehe”, “Balikin”, “Mawar Merahku”, “Generasi Biru”, “Bang Bang Tut”, masih dinyanyikan pengamen dan anak-anak di pinggir jalan. Padahal saat lagu itu dibuat, boleh jadi mereka belum lahir.
“Saya lihat Slankers sekarang ada yang masih SD, SMP dan SMA. Mereka mendapat warisan album-album Slank dari paman mereka. Untuk Slankers generasi awal, suka muncul kalau ada event  besar seperti ulang tahun. Jadi terjadi regenerasi di tubuh Slankers,” tutur Bimbim.
Gerakan untuk tetap menjaga stamina dan vitalitas tidak bisa dilakukan satu dua personel saja. Semua elemen Slank baik personel maupun jajaran manajemen tetap merawat semangat itu.
Masing-masing punya fungsi yang tak kalah pentingnya. Kaka sebagai vokalis harus menjaga vokalnya tetap prima dan berkarakter. Abdee sebagai gitaris tak pernah letih mencari sound baru. Begitu juga Ridho dan Ivanka.
“Saya tetap olahraga, latihan dan menjaga diri. Amit-amit jangan sampai terjadi kehilangan suara saat mau manggung,” tutur Kaka yang bernama asli Akhadi Wira Satriadji.
Masih ada satu resep lagi agar konten Slank tetap diminati. “Slank dalam membuat lagu selalu mengacu pada 4 tema: cinta, sosial, lingkungan hidup, dan kepemudaan,” ungkap Bimbim.
Mimpi Slank ingin terus bermain musik sampai tak sanggup lagi. “Usia boleh bertambah tapi jiwa tetap muda,” cetus Kaka. Slank juga cukup rendah hati untuk mau belajar dari band lain.
“Kita lihat The Rolling Stones, usia sudah 70 tahun tapi tetap ngerock. Kalau lihat contoh yang lebih dekat God Bless, Mas Iye (Achmad Albar-red) usianya mendekati 70 tahun tapi tetap ngerock dan semangat main musik,” ungkap Bimbim. Betul....

 

1 komentar:

A.V. casino app is now live! - JamBase
The app 김천 출장안마 was 원주 출장샵 recently launched by Bally's, 경상남도 출장마사지 a division of British betting and gaming 구리 출장안마 businesses. The app 대구광역 출장마사지 was available on Windows Phone 8, 8, and

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More